Rabu, 22 Februari 2012

Pesantren Berbasis Generasi Masa Depan


Pesantren adalah lembaga pendidikan dan pusat penyebaran agama islam yang didirikan atas dasar tafaqqohu fid din yakni kepentingan umat islam untuk memperdalam ilmu pengethuan agama islam. Pada dasarnya tujuan dari pesantren adalah menciptakan dan mengembangkan kepribadian seorang muslim yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT, dan bermanfaat bagi masyarakat serta berpegang teguh dalam kepribadian, dan menyebarkan agama islam demi kejayaan umat islam dimuka bumi ini.

            Sebagaimana pesantren adalah sebagai sistem dan industri pendidikan
yang bersifat khas (tradisional dan konvensional) yang tetap eksis dan memberikan kontribusi dalam menyiapkan SDM, dan juga siap sebagai basis generasi masa depan. Keberadaan pesantren dalam sejarah Indonesia juga melahirkan potensi yang memang telah teruji, bahwa pesantren dalam perubahan sosial sebagaimanapun senantiasa berfungsi sebagai penyebaran dan sosialisasi islam, dari segi fungsinya pesantren lembaga pendidikan dan penyiar islam, dan ini menjadi identitas pesantren pada awal penyebaran agama islam, pesantren sebagai perantara pendidikan ulama dan intelektual pada umumnya terus menyelenggarakan misi utamanya yaitu belajar agama islam atau ilmu apapun yang bermanfaat seperti yang ditegaskan dalam al-Qur’an surat at-Taubah: 122, yang Artinya: tidak sepatutnya bagi orag-oramg yamg beriman itu pergi semuanya kemedan perang. Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan diantara mereka beberapa orang untuk memperdalam ilmu pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya supaya mereka itu dapat menjaga dirinya”. (QS. At-Taubah: 122).

            Sekilas bila kita lihat ayat diatas, bisa menjadikan umat semakin tafaqqohu fid din dan memotifasi kader ulama dalam misi dan fungsinya sebagai warasat al-anbiya, pendidikan pesantren juga dapat mengakomodasikan dan menjawab berbagai tantangan peran dan dapat memberikan keuntungan bagi sebesar-besarnya kemaslahatan umat, dalam konteks ekselerasi iptek dan globalisasi informasi.

            Dunia pesantren tidak pernah kehilangan peminat dari kalangan genersi muda, terbukti bahwasanya pesantren kuno yang terus berproses dan pesantren baru terus bermunculan, seiring dengan itu semua, system dan perantara pendidikan berlabel modern berkembang pesat yang didukung sarana dan prasarana juga kurikulum yang terus diuji cobakan, sehingga membuat para santri tidak merasa ketinggalan dalam menghadapi tuntutan zaman seperti saat ini, jadi meski ada satu dua yang ditinggalkan santrinya, semisal karena sang kyai lebih memilih terlibat politik ataupun mempunyai kesibukan yang lain, pesantren tetap eksis dan masih bisa menunjukkan gregetnya ditengah gejala tumbuhnya pesantren plus, pesantren kilat, pesantren modern dan lain sebagainya.

           Penghormatan kepada kiyai atau ulama’ pun dilakukan santri secara proporsional, sesuai dengan etika dan pendidikan islam. Para ulama’, seperti disebut dalam sebuah hadits, merupakan golongan yang dianggap sebagai warasat al anbiya’, yang tumbuh secara mandiri, menjadi panutan masyarakat dalam konsep “hidup sebagai orang mulia atau mati sebagai syahid” (Isy kariman au mut syahidan). Maka tidak salah lagi ila kyai disebut-sebut sebagai peran utama oleh santri dikalangan pesantren sebagai pencetak kader-kader generasi bangsa dan juga sebagai basis generasi masa depan yang berakhlakul karimah.

Penulis : Oleh : M. Jamiluddin kelas XI C (Bahasa) MAU

0 komentar:

Posting Komentar

About Magazine

Foto saya
ATH THULLAB adalah majalah tahunan Madrasah NU TBS Kudus, yang di terbitkan oleh segenap PP-IPNU MA NU TBS. ATH THULLAB sekarang sudah mengijak pada edisi 17 dengan tampilan yang apik dan mengalami rovolusi serta pembaruan di berbagai rubrik. Akhir kata, Selamat membaca..

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More