Kamis, 23 Februari 2012

Multidefinisi dan Segi Teknis Kitab Kuning


Istilah kitab kuning pada mulanya diperkenalkan justru oleh kalangan luar pesantren sekitar dua dasawarsa silam dengan pandangan yang seolah-olah merendahkan. Menurut mereka, kitab kuning itu berbobot rendah, ketinggalan zaman, dan menyebabkan terjadinya stagnasi berpikir umat. Memang pernyataan semacam ini sangat menyakitkan, tapi toh kemudian istilah kitab kuning itu sendiri dapat diterima sebagai salah satu istilah teknis dalam studi kepesantrenan, meskipun masih banyak kalangan yang lebih apresiatig menyebut kitab kuning  dengan istilah yang lebih valid terhadap format kitab kuning itu sendiri, seperti kitab klasik dan al-kutub al-qadimah.

Selain itu, karena tidak dilengkapi dengan sandangan, kitab kuning juga kerap disebut dengan istilah “kitab gundul”, dan karena rentang waktu sejarah
yang sangat jauh dan kemunculannya, tak lazim juga kitab kuning itu dikenal dengan kitab salaf atau kuno.

Sementara itu, pengertian yang umum beredar di kalangan pemerhati kepesantrenan adalah bahwa kitab kuning merupakan kitab-kitab keagamaan yang berbahasa arab, atau hanya berhuruf arab, sebagai produk dari para Ulamasalaf yang ditulis dengan format khas pra-modern sebelum sekitar abad ke-17 M. Menurut mereka definisi kitab kuning itu sendiri dibedakan menjadi 3 definisi. Yang pertama yaitu kitab-kitab yang ditulis oleh Ulama’-Ulama’ asing, tapi secara turun-temurun menjadi referensi yang dibuat pedoman oleh para Ulama’ Indonesia. Definisi yang kedua adalah kitab-kitab yang ditulis oleh Ulama’ Indonesia sebagai karya tulis yang independen. Dan definisi yang ketiga yaitu bahwa ktab kuning ialah kitab-kitab yang ditulis oleh para Ulama’ Indonesia sebagai komentar atau hanya terjemahan atas kitab-kitab hasil  karya Ulama’ asing.

Dalam tradisi intelektual Islam khususnya di Timur Tengah, dikenal dua istilah untuk mengkategorikan karya-karya ilmiah berdasarkan kurun waktu dan format penulisannya. Kategori yang pertama disebut alkutub alqadimah (kitab-kitab klasik) dan kategori yang kedua disebut alkutub alashriyah (kitab modern). Adapun perbedaan di antara kedua kategori tersebut antara lain dari cara penulisannya yang tidak mengenal pemberhentian, tanda baca, dan kesan bahasanya yang berat, klasik, dan tanpa syakl pada kategori yang pertama. Dan memang pada umumnya, kitab kuning itu mengacu pada kategori ini, yaitu alkutub alqadimah.

Ada banyak karakteristik yang membedakan antara kitab kuning dengan kitab lainnya, di antaranya terletak pada formatnya yang terdiri dari dua bagian, yaitu matn (inti) dan syarh (penjelas matn).juga terletak pada bentuk fisiknya yang pada umumnya terbagi menjadi beberapa jilid yang lazim disebut dengan istilah kurasan.
Selain itu, yang menjadi ciri dari kitab kuning dengan yang lainnya adalah dari metode pengajarannya. Ada dua metode yang berkembang di lingkungan pesantren, yaitu metode sorogan dan metode bandungan. Metode yang pertama, yaitu metode sorogan dilakukan dengan cara santri yang membaca di hadapan kyai, sedangkan kyai yang menyimak keabsahan bacaan santri. Metode yang kedua, yaitu metode bandungan dilakukan dengan cara santri mendengar bacaan dan penjelasan kyai sambil memberi catatan penjelas pada kitabnya.

Selain kedua metode di atas, dewasa ini juga telah berkembang metode jalsah (diskusi) dan halqah (seminar). Kedua metode ini lebih sering digunakan oleh tingkatan kyai atau pengasuh pesantren untuk salah satunya membahas isu-isu kontemporer dengan bahan-bahan pemikiran yang bersumber pada kitab kuning.

Penulis Ahmad Faris (MAU TBS Kelas X A)
Sumber:
1.      Mochtar, Affandi. 2001. Membedah diskursus pendidikan islam. Ciputat: Kalimah.
2.      Mastuhu. 1998. Principles of Education in Pesantren. Jakarta: P3M
3.      Yunus, Mahmud. 1979. Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia. Jakarta: Mutiara.

0 komentar:

Posting Komentar

About Magazine

Foto saya
ATH THULLAB adalah majalah tahunan Madrasah NU TBS Kudus, yang di terbitkan oleh segenap PP-IPNU MA NU TBS. ATH THULLAB sekarang sudah mengijak pada edisi 17 dengan tampilan yang apik dan mengalami rovolusi serta pembaruan di berbagai rubrik. Akhir kata, Selamat membaca..

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More