Manfaat Gurah Bagi Penuntut Ilmu

              Gurah merupakan cara pengobatan tradisional yang diwariskan secara turun-temurun. Dahulu ilmu gurah dikuasai oleh para Kyai atau guru mengaji untuk menggurah santri-santrinya agar suara menjadi bagus dan merdu dalam membaca ayat–ayat suci Al-Qur’an, praktek pengobatan ini juga dijalani pesinden, dalang juga qori’, ataupun qori’ah yang menginginkan suaranya nyaring. Namun, belakangan gurah juga ditujukan untuk mengobati asma dan menghilangkan dahak di tenggorokan. Arti gurah sendiri adalah membersihkan dan mengeluarkan lendir yang kotor, beracun dan mengandung berbagai kuman penyakit dalam tubuh. Lendir merupakan racun penyakit yang menghambat peredaran darah. 

Macam-macam Gurah

            Gurah di lakukan dengan berbagai macam cara yakni gurah tetes, kapsul dan serbuk. Proses pengobatan gurah tetes atau secara langsung dilakukan dengan meneteskan cairan babakan yang berasal dari kulit pepohonan yang biasa di sebut weru jowo yang diparut kemudian disaring menggunakan air yang sudah dimasak, dan diendapkan dalam jangka waktu semalam. Setelah diendapkan, cairan tersebut akan berubah warna menjadi cokelat kemerahan, lalu diteteskan ke hidung kemudian ditelan. Pasien yang menjalani gurah tetes diminta tengkurap. Ia lantas mengeluarkan lendir dan dahak. Lendir akan keluar lewat rongga hidung dan mulut. Sehingga seluruh pernafasan, pencernaan dan darah akan bersih. Proses gurah ini tidak sakit dan hanya membutuhkan waktu antara 1 sampai 3 jam.

            Gurah tetes atau langsung akan bisa terlihat langsung manfaatnya karena lendir langsung keluar dari mulut dan hidung. Sedangkan Gurah Kapsul dan serbuk hasilnya agak lama karna melewati proses pencernaan, dan lendir akan larut dalam keringat dan keluar lewat pori-pori kulit atau saluran pembuangan.

Manfaat Gurah

            Banyak sekali manfaat gurah di samping membuat suara jadi bagus, menambah volume paru-paru dan memanjangkan nafas, gurah juga dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit diantaranya, TBC, asma, sesak napas, flu, pilek, alergi debu, hidung meler berkepanjangan, sakit kepala, mudah pusing, stress dan migrain.

            Selain itu gurah juga dapat menyembuhkan penyakit dalam seperti penyakit paru-paru, darah tinggi, gangguan lambung, gangguan saluran pernapasan dan pencernaan.

            Tak hanya itu gurah juga sangat cocok terutama bagi para pelajar karena gurah dapat menjadikan ingatan bertambah kuat dan pintar karena gurah mengangkat kotoran dan lendir dalam syaraf otak.

Alasan Memilih Gurah

            Gurah adalah membersihkan dan mengeluarkan lendir yang kotor dari dalam tubuh dengan cara menggunakan kekuatan batiniyyah disertai ramuan-ramuan khusus. Jadi dalam meng‘gurah’ tidak hanya sekedar meneteskan ramuan ke dalam hidung, namun memang ada syarat atau pantangan tertentu yang harus dilakukan oleh si pasien, agar hasil dari gurah tersebut bisa berhasil dengan sangat memuaskan. Syarat tersebut yaitu setelah selesai gurah si pasien diharuskan menghindari dan meninggalkan merokok, makanan yang pedas, makanan dan minuman terlalu panas, makanan yang banyak minyaknya, juga berteriak dan pantangan tersebut dilakukan selama satu minggu.

            Di samping itu, pada waktu gurah, air gurah juga harus masuk ke dalam perut, sesudah itu dia harus sabar dalam menuntaskan lendir yang keluar minimal satu jam. Kemudian selama menuntaskan tersebut tidak boleh di paksa dan harus keluar sendiri.

            Disimak dari cara pengobatan, Gurah tetes termasuk dalam kategori pengobatan alternatif yang membangkitkan sugesti pasien. Kekuatan yang diperoleh pasien sudah pasti dari diri pasien itu sendiri. Tidak ada batasan untuk melakukan gurah karena lendir mengalir terus selama kita makan dan minum. Bagi yang belum siap mental melakukan gurah secara langsung, dapat dengan cara kapsul ataupun serbuk dan biasanya sebelum melakukan gurah di terangkan dahulu tata caranya. Belum ada hadist secara pasti yang menerangkan tentang gurah tapi arti sebenarnya dari gurah tersebut adalah upaya ikhtiar mencari kesehatan.

                                                                                                      Reported by: heru, heri, aris.

Sumber:

1. K. Musyaffa’ Durri
2. Ust. Noor Yasin, S.Ag

Posted in: Kesehatan