Kamis, 23 Februari 2012

Kilas PON-PES ROUDLOTUL MUTA’ALLIMIN

Sebagai cikal generasi muslim masa depan
pondok pesantren adalah lembaga pendidikan dan juga merupakan basis pendidikan serta penyebaran agama islam, syech maghribi adalah salah satu ulama’ yang dianggap sebagai perintis munculnya pendidikan pondok pesantren pertama kali di tanah jawa. Kota Kudus merupakan salah satu kota di Jawa yang termasyhur dengan sebutan “kota santri”. Hal itu dikarenakan banyaknya pondok pesantren yang berdiri di kota Kretek itu, di antara sekian pondok pesantren yang sampai saat ini masih eksis di sepanjang zaman mulai dari zaman belanda, orde lama, orde baru hingga sekarang dan terus berkembang adalah Ponpes Roudlotul Muta’allimin (PPRM) jagalan,62 langgar dhalem kota kudus.  
                    

Sejarah berdirinya PPRM
Pon Pes Raudlatul Muta’allimin ini tidak bisa lepas dari nama salah seorang ulama’ kudus yaitu K.H Irsyad.mbah irsyad, demikian panggilan akrab beliau, adalah sosok ulama’ yang berasal dari Demak, lahir sekitar tahun 1880 di Desa Balung Kendal, Bale Rejo, Kecamatan Dempet, Kabupaten Demak. Mbah Irsyad datang ke Kudus atas permintaan H. Mansyhur, seorang yang di temuinya. Saat itu Mbah Irsyad sedang sakit kemudian dibawa berobat ke Mbah Sumo salah satu orang yang  ahlidalam Ilmu Hikmah di Kudus. Malah akhirnya Di ambil menantu oleh mbah Sumo untuk Di nikahkan dengan putrinya yang bernama Munijah.

Pada waktu itu pula Mbah Irsyad diamanati tanah wakaf oleh H. Mansyhur yang kemudian dibangun sebuah rumah dan pesantren yang sangat sederhana. Posisi pesantren Jagalan yang pertama kali berada di sebelah selatan pesantren sekarang, tepatnya di dukuh Jagalan Desa Langgardalem Kota Kudus. Karena situasi dan kondisi yang tidak memungkinkan maka pesantren dipindahkan ke sebelah Utara dan ikut wilayah Dukuh Kaujon. Namun, hingga kini pesantren itu tetap di kenal dengan sebutan pesantren Jagalan atau Ponpes Roudlotul Muta’allimin/PPRM,  nama tersebut diberi oleh keponakan H. Rif’an yaitu H. Fachrudin (Besito). 

 Komunitas santri
Sepeninggal Mbah Irsyad pesantren dipimpin oleh menantu pertamanya, yaitu Kiai Rif’an Jahuri sampai puluhan tahun. Dalam kepemimpinannya beliau dibantu oleh iparnya. yaitu H. Mas’ud Irsyad, pemilik toko tekstil Barokah Sebagai pengasuh pesantren, beliau juga dikenal sebagai Kiai yang ahli dalam bidang Ilmu Falak dan Hisab. Setelah Kiai Rif’an, pesantren ini diasuh oleh salah satu putra Mbah Irsyad yang bernama Kiai Selamet Sholihul Hadi, adik H. Mas’ud Irsyad Setelah Kiai Solihul Hadi meninggal dunia pesantren dipimpin oleh K.H Ma’ruf Irsyad. pesantren Roudlotul Muta’allimin mengalami perkembangan yang pesat sampai sekarang.

Pesantren yang sering di kenal dengan sebutan “pesantren Kiai Ma’ruf Irsyad” ini, keberadaan pondok yang di kelola kiai Ma’ruf secara fisik awalnya memang sederhana, tapi karena ketekunan beliau di dukung oleh para alumni, dan pengusaha-pengusaha Kudus akhirnya keberadaan pondok menjadi maju dan baik. Sekarang pondok Jagalan kini memiliki 4 lokasi, yaitu di kediaman Kiai Ma’ruf Irsyad Sendiri, di belakang Masjid Kaujon dan di sebelah timur kediaman Kiai Ma’ruf Irsyad, yang satunya lagi berlokasi di sebelah timur pondok barat, tepatnya dekat dengan koperasi pondok yang sekarang masih dalam tahap pembangunan. 
Jumlah santri yang terdaftari sekarang mencapai angka + 400 santri. Basis santi adalah para siswa Madrasah Qudsiyyah, Madrasah Tasywiquth Thullab Salafiyyah (TBS) dan Madrasah Diniyyah NU Kradenan. Hal itu di sebabkan karena kedisiplinan Beliau yang tinggi. Kiai Ma’ruf Irsyad adalah seorang Kiai yang tidak pernah mondok di tempat lain kecuali beliau hanya mengaji dengan kiai-kiai yang hanya ada di kudus, di antara guru beliau adalah Mbah Asnawi, Mbah Turaichan Adjhuri, Mbah Ma’mun, Kiai Hambali, Mbah Sirojuddin dan masih banyak guru-guru Beliau. Kedisiplinan Kiai Ma’ruf itu diawali dari masa kecilnya, yaitu semenjak masih sekolah di MTS NU TBS Kudus, beliau sudah di suruh membantu mengajar di pondok.

Sistem pendidikan
            Di PPRM kebanyakan pengajian yang diadakan untuk para santri langsung diasuh oleh pengasuh pondok tersebut. Kegiatan di Pon-pes Roudlotul Muta’allimin setiap hari selalu diisi dengan nuansa Islami, seperti mengaji Al-Qur’an ataupun mengaji kitab-kitab Salaf. Diantara kitab-kitab salaf yang di ajarkan adalah: Kifayatul Adzkiya’, Riya Dhussholihin, kitab Tafsir Al-Jalalain, kitab hadits; Al- jami’ Al-Shoghir, Bukhori Ikhya’, kitab fiqih; Fath Al-Mu’in, Fath Al-Qorib Al-Mujib, Khasifathus Shaja dan Al-Iqna’, kitab tashawwuf Irsyad Al-Ibad dan Nasho’ih Al-Ibad, kitab nahwu; Al-Jurumiyyah, Al-umrithi, Al-Mutammimah, Alfiyah Ibn- Malik dan Syarh Ibn Aqil Ala Alfiyah Ibn Malik, kitab shorf; Al-Amtsilah Al- Tashrifiyyah, Nadhm Al- Maqshud, kitab tajwid; Hidayah Al-Mustafid dan Al-Jazariyyah.

            Sistem pembelajaran menggunakan sistem kelas dan sistem kategori. Sistem kelas terdiri dari kelas 1 sampai kelas 6, masing-masing diberi materi khusus. Pengelompokan kelas tersebut sudah di persiapkan sejak santri mondok di pesantren, sistem kategori digunakan untuk membedakan kelompok santri menjadi kategori pengajian santri dewasa dan santri anak-anak. K.H. Ma’ruf Irsyad selaku pengasuh pesantren Roudlotul Muta’allimin, di dukung oleh sejumlah ustadz diantaranya adalah K.H. Kustur Faiz,S.Ag(alumni), Kiai Saifuddin Lutfi al-Falaqi(keponakan), K.H. Drs Wahyul Huda (menantu), K.H. Abdul Basyit al-hafidzh(menantu), Kiai Jazuli S.ag.(menantu), Ustadz H. Durun nafis(keponakan), UstadzHanafiB.A(keponakan), ustadz M. Ali Fikri(menantu), K.H.masyfui(menantu) dan dibantu oleh ketua pon-pes dan seluruh jajaran pengurus.

Kesehatan santri
Agar kesehatan santri tetap terjaga dan terjamin, maka dalam penanganan kesehatan, santri PPRM berobat di balai pengobatan asy-syifa. Biaya pengobatan di ambilkan dari iuran syahriyyah per bulan, selain itu juga di sediakan obat-obatan yang sifatnya sebagai usaha pertolongan pertama dan yang sifatnya spontanitas.

Rutinitas santri
Di mulai dengan jama’ah subuh dilanjutkan dengan mengaji Al-Qur’an dengan memakai sistem sorogan (tatap muka langsung). Kemudian pada sore hari setelah berjama’ah shalat asyhar diadakan membaca Al-Fiyah secara bersama-sama. Petang harinya setelah jama’ah  shalat maghrib, kegiatan dengan sistem bandongan dilaksanakan. Kitab-kitab yang di bacakan antara lain: Fath Al-mu’in, Irsyadul ibad, Majalis As-syaniyah, Al-jami’ Al- shoghir, Kifayatul Adzkiya’, Riyadhoh As-sholihin, Khasifathus Shaja, Ikhya’ Ulumuddin, Qomi’ At-tughyan dan tijanud dharari. Pada kesempatan lain setiap 1 minggu sekali, para santri di ajak berziarah ke makam Mbah Arwani dan Mbah Irsyad yang berlokasi di pemakaman umum krapyak dan  komplek Yanbu’ul Qur’an Pusat.
 
Prestasi santri
            Banyak prestasi santri yang mengharumkan nama pon-pes raudlotul muta’allimin (PPRM), diantaranya adalah juara 1 khot tingkat  sejawa Tengah yang di raih oleh seorang santri asal kota Jepara. Dan beberapa santri yang lain baik di sekolah maupun di luar sekolah tingkat umum.

         Pesantren ini juga telah banyak menghasilkan alumni atau mutakhorrijin yang menyebar di berbagai daerah. Di antara mereka ada yang mengajar di madrasah, pesantren, menjadi muballigh, menjadi wirausahawan, dan bahkan ada yang telah berhasil mendirikan pesantren sendiri.

Pesan-pesan K.H.M.Ma’ruf Irsyad untuk para santri,khususnya bagi santri TBS kudus:
Santri TBS ojo gumunan, ojo gampang kepencut, sekabehane perkoro kudu di ukur kelawan mizanu syar’i.
Artinya: Dan sempurnakanlah takaran apabila kamu menakar, dan timbanglah dengan neraca yang benar. Itulah yang lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. (QS. Al-Isra’:35)

Demikianlah sekilas tentang pon-pes”Raudlatul Muta’allimin” semoga dapat menambah pengetahuan kita,dan mohon maaf jika masih ada keterangan kami yang kurang lengkap.semoga dapat terus berkembang dan mendapat ridlo ilahi.
Reporter: M.Nafiul Haris, M. Jamilludin
 Sumber: K.H. M. Ma’ruf Irsyad
K.H. Masfu’i
Pengurus pon-pes
   

1 komentar:

Posting Komentar

About Magazine

Foto saya
ATH THULLAB adalah majalah tahunan Madrasah NU TBS Kudus, yang di terbitkan oleh segenap PP-IPNU MA NU TBS. ATH THULLAB sekarang sudah mengijak pada edisi 17 dengan tampilan yang apik dan mengalami rovolusi serta pembaruan di berbagai rubrik. Akhir kata, Selamat membaca..

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More