Alat Transportasi Terhemat,
Bergengsi, Menyehatkan, Dan Tereksis
Masihkah
anda menggunakan sepeda, atau jangan-jangan sudah dijual. Bisa dikatakan
terhemat karena tidak membutuhkan BBM. Dikatakan bergengsi karena sepeda
merupakan alat transportasi bergengsi di negeri Belanda. Menyehatkan karena
dengan bersepeda rutin setiap hari membuat diri menjadi rileks, tenang, dan
sehat dan jika dijadikan hobi bersepeda dapat meningkatkan vitalitas daya
hidup. Selain itu bersepeda juga menyenangkan. Tereksis karena alat
transportasi tersebut masih berlaku dikalangan manapun mulai dari pejabat
hingga rakyat, contoh: Amien Rais.
Beliau sering menyempatkan untuk bersepeda. Sebuah alat transportasi yang masih eksis dan melegenda di negeri kincir angin ini mempunyai
sejuta sejarah dalam perkembangan. Berdasarkan keputusan the International
Cycling Histori Conference (ICHC) konferensi internasional sejarah sepeda,
penemu sepeda dianugrahkan pada Karl Von Drais.
Menurut
ensiklopedia columbia dan britannica.com , nenek moyang sepeda berasal dari
prancis tepatnya sejak awal abad ke-18 dan dikenal dengan kendaraan velocipede
awalnya bentuk sepeda belum menggunakan konstruksi besi. Seorang jerman Baron
Karl Drais Von Sauerborn pantas disebut sebagai penyempurna “velocipede”
itu tahun 1818 Von Sauerborn membuat alat transportasi roda dua untuk menunjang
efisiensi kerjanya sebagai kepala pengawas hutan badan ia memang butuh sarana
transportasi bermobilitas tinggi. Tapi model yang dikembangkan tampaknya masih
mendua, antara sepeda dan kereta kuda. sehingga masyarakat menjuluki ciptaan
sang baron sebagai “dandy horse” dari beberapa orang yang mencoba
menyempurnakan bentuk sepeda adalah ernest michaux (1855) dan pierre lallement
(1865) keduanya berkebangsaan prancis. michaux dikabarkan menyempurakan sepeda
dengan membuat pemberat engkol sehingga laju sepeda lebih stabil sementara
lallement memperkuat roda dengan menambahkan lingkaran besi disekelilingnya
(sekarang dikenal sebagi pelek atau velg).
Lellement juga yang memperkenalkan sepeda dengan roda depan lebih besar dari
pada roda belakang. Kemajuan paling signifikan terjadi saat teknologi pembuatan
baja berlubang ditemukan, menyusul kian bagusnya teknik penyambungan besi,
serta penemuan karet sebagai bahan baku ban, namun faktor keamanan dan kenyamanan tetap belum
terpecahkan. Karena teknologi suspensi (per dan sebagainya) belum ditemukan,
goyangan dan goncangan sering membuat penunggangnya sakit pinggang, setengah
bercanda masyarakat menjuluki sepeda lallement sebagai “boneshaker” penggoyang
tulang. Tidak heran jika di era 1880-an tiga roda dianggap lebih aman buat
wanita dan laki-laki yang kakinya terlalu pendek untuk mengayuh sepeda
konvensional menjadi begitu populer.
Trend sepeda roda dua kembali mendunia setelah
berdirinya pabrik seped pertama di Convenry Inggris pada tahun 1885 pabrik yang
didirkan James Strarley ini makin menemukan momentum setelah tahun 1888 John
Dunlop menemukan teknologi ban angin laju sepeda pun tak lagi berguncang
penemuan lain seperti rem perbandingan
gigi yang bisa di ganti-ganti rantai setang yang bisa di gerakan dan masih banyak
lagi makin menambah daya tarik sepeda sejak itu berjuta-juta orang mulai mnjadikan
sepeda sebagai alat tranportasi dengan Amerika dan Eropa sebagai pionernya.
Dan
sekarang sepeda tidak ada yang tidak mengenal, sepeda sudah mendunia dan tidak
mengenal usia. Kring.....kring....kring.... mari kita budayakan bersepeda ambil
sepeda lalu gayuh pedalnya.
oleh : muhammad
abdu al_muhith* penulis
adalah koordinator english club
0 komentar:
Posting Komentar