Kamis, 23 Februari 2012

Kedahsyatan Alam Semesta


Andai jarak bumi lebih jauh atau lebih dekat, andai bumi ini tidak berevolusi dengan kemiringan 23o, dan tetes hujan tak jatuh dengan kecepatan dan bentuk terukur, andai pelindung magnetik tak pernah ada, andai atmosfer hilang dari udara, andai Allah tak memasangkan bulan dengan bumi, andai ledakan besar (big-bang) yang menjadi awal terjadinya alam semesta terlambat satu detik, maka tak akan pernah ada kehidupan. Sungguh maha sempurna Allah, Dzat yang menciptakan alam semesta ini dengan perhitungan dan “penyetelan” yang sangat cermat, teliti, dan rumit serta terukur.


            Renungkanlah alam ini sejenak! Perhatikan lebih seksama, benda di sekeliling kita. Misalnya hujan yang jatuh dari langit dengan kecepatan dan bentuk terukur. Sehingga tidak membahayakan manusia saat jatuh menghujam bumi. Allah telah merancang bentuk hujan sedemikian unik sehingga jatuh dalam tetesan-tetesan kecil dengan kecepatan yang tidak membahayakan. Diameternya kira-kira berukuran 2 mm. Hal ini memungkinkan tetesan air hujan untuk jatuh bebas hanya dengan kecepatan 2-6 m/s dari awan mendung setinggi 1500 meter. Padahal, kalau saja kita hitung benda lain yang jatuh dari ketinggian yang sama, maka benda tersebut akan tiba di bumi dengan kecepatan ratusan km/jam yang tentu saja sangat berbahaya dan memiliki daya rusak yang sangat besar. Belajar dari hal ini, manusia sekarang meniru bentuk tetesan hujan dalam pembuatan parasut. 

Perhatikan pula angin! Tidak sia-sia Allah menciptakan angin. Angin yang jarang kita renungkan keberadaanya, ternyata berhembus membawa benih-benih tumbuhan dan mengarak awan yang membawa butiran hujan. Allah juga mengatur kandungan udara yang kita hirup. Jika saja kandungan oksigen di udara lebih tinggi, maka udara akan sangat mudah terbakar. Sebaliknya jika oksigen terlalu sedikit, maka  manusia akan keracunan dan sulit bernafas.

            Perhatikan juga semua kecanggihan teknologi yang dibuat manusia! Seperti ponsel yang menjadi alat komunikasi nomor satu di dunia. Tulisan yang kita susun melalui teknologi SMS, dapat secepat kilat diterima oleh saudara kita nunjauh di lain negara, mengarungi samudera dan menjelajahi benua dalam hitungan detik. Juga teknologi dalam televisi, gambar-gambar dari suatu tempat bisa terkirim melalui udara ke berbagai tempat bahkan hingga pelosok negeri. Serta teknologi yang sedang “in” saat ini, internet. Jutaan informasi, gambar, lagu, dapat bersama-sama dinikmati oleh berjuta manusia dari berbagai negara. Ternyata semua kecanggihan itu tidak bisa terlepas dari keberadaan alam ini. Melalui pemanfaatan ionosfer, gelombang elektromagnetik, barang tambang, minyak dan gas di perut bumi, tanpa alam yang demikian terencana, berbagai kemajuan teknologi tersebut tak akan pernah ada. Jika saja kita mau merenung sejenak, alam raya dan seisinya adalah sesuatu yang amat dahsyat dan luar biasa. 

            Alam semesta ini memang dahsyat. Banyak bukti ilmiah yang ditemukan oleh ilmuwan modern yang menunjukkan alam semesta ini diciptakan dengan sangat teratur. Misalnya bumi yang kita tempati ini. Dzat Yang Maha Kuasa telah mempersiapkan, mengatur, dan menghitungnya sehingga bisa kita tempati. Jarak rata-rata bumi terhadap matahari adalah sekitar 150 juta km. Jika planet Bumi lebih dekat dengan Matahari, pasti akan menjadi planet hangus, seperti Merkurius. Dan jika jaraknya lebih jauh dari jarak saat ini, maka temperatur bumi akan sangat dingin. Lapisan es akan menyelimuti bumi kita dan mungkin tidak akan pernah ada kehidupan diatasnya. Menurut perhitungan para ahli, jika 10% saja dari panas yang dipancarkan matahari berkurang, maka akan membuat permukaan bumi tertutup es setebal beberapa meter. 

                   Sebaliknya, jika panas matahari naik sedikit saja maka seluruh makhluk di bumi akan hangus dan mati. Contoh lain dari keterukuran bumi adalah bumi mengelilingi matahari dengan sumbu kemiringan sebesar 23027’. Kemiringan ini mencegah panas yang berlebihan antara daerah kutub dan khatulistiwa. Hal ini membuat temperatur di bumi menjadi sedang. Jika kemiringan ini tidak ada, perubahan temperatur antara kutub utara dan khatulistiwa akan jauh lebih tinggi dan tidak akan ada daerah bertemperatur sedang di bumi.

            Selain jaraknya yang telah dipersiapkan, Allah SWT juga melindungi bumi dengan berbagai perisai dan pelindung. Atmosfer diciptakan Allah untuk melindungi bumi dari benda-benda luar angkasa seperti meteor dan pecahan dari tabrakan benda langit. Sebuah tabrakan antara satelit militer Rusia dan Departemen Pertahanan AS (Pentagon) pernah terjadi. Tabrakan itu terjadi sekitar 780 km di atas Siberia. Pecahan akibat tabrakan itu bisa membahayakan, karena kecepatannya mencapai 8 km/s. Namun, karena jaraknya yang jauh dan adanya atmosfer, pecahan tersebut tidak membahayakan penduduk bumi. Atmosfer juga melindungi bumi dari radiasi sinar Ultra Violet (UV). Radiasi sinar UV yang berlebihan dapat menyebabkan kanker yang berakibat sangat mengerikan pada kulit kita.

            Selain itu, diciptakan-Nya pula semacam sabuk pelindung yang terbuat dari medan magnetik di sekitar bumi yang dikenal sebagai sabuk Van Allen. Tujuannya, agar planet kita terlindung dari terpaan dan hantaman angin matahari serta lontaran sejumlah gas yang berasal dari korona matahari (Coronal Mass Ejjection/CME). Angin ini menghasilkan berton-ton gas yang sangat panas dan memiliki kandungan listrik yang sangat besar. Oleh sabuk Van Allen, angin matahari ini ditangkal sehigga tidak sampai permukaan bumi. Kemudian, disalurkan ke bagian kutub utara dan selatan bumi sehingga bertumbukan dengan atmosfer kutub. Tumbukan ini menghasilkan cahaya yang sangat indah, berpendar di daerah kutub utara dan selatan dengan beraneka ragam warna tergantung komposisi udara di atmosfer. Cahaya indah berwarna-warni ini dikenal sebagai Aurora, yang hanya dapat dinikmati di daerah yang dekat dengan kutub utara dan kutub selatan saja.

            Bayangkan, apa yang terjadi jika sabuk Van Allen tidak disiapkan Allah? Seluruh peralatan yang terbuat dari logam pastilah akan mencair karena panas dan arus listrik yang diterima bumi akan sangat besar. Pusat pembangkit tenaga listrik mungkin akan meledak karena kelebihan beban listrik. Kulit kita akan terbakar, sarana komunikasi akan terputus, bencana dan kekacauan dahsyat akan terjadi di bumi.

            Perhatikan juga bahwa banyak hewan seperti beberapa jenis burung menggunakan magnet bumi yang berasal dari kutub sebagai penunjuk jalan. Seandainya magnet bumi tiba-tiba hilang, mereka tidak akan mampu mengarungi samudera dan menjelajahi benua. Mereka akan tersesat dan kehilangan arah.

            Dengan merenungkan semua keterangan diatas, jelaslah bahwa alam semesta ini dirancang oleh Allah SWT dengan ukuran-ukuran yang sangat teratur. Dengan demikian, melalui pengukuran pulalah kita dapat memahami kebesaran-Nya. Dengan mempelajari Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK), alam semesta dapat diungkap lebih dalam dan terperinci. Kita juga bisa menyelidiki penyebab planet, bintang, dan galaksi dapat tergantung di luar angkasa padahal tidak ada tali yang mengikatnya dan tidak ada tangga yang menyangganya. Sungguh kedahsyatan yang luar biasa. Kedahsyatan alam semesta menunjukkan kebesaran dan keagungan Sang Pencipta, Allah SWT.

Oleh: Ufiq Faishol Ahlif 

0 komentar:

Posting Komentar

About Magazine

Foto saya
ATH THULLAB adalah majalah tahunan Madrasah NU TBS Kudus, yang di terbitkan oleh segenap PP-IPNU MA NU TBS. ATH THULLAB sekarang sudah mengijak pada edisi 17 dengan tampilan yang apik dan mengalami rovolusi serta pembaruan di berbagai rubrik. Akhir kata, Selamat membaca..

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More